Kisah Samiri dan taubat di zaman Nabi Musa. “Dan (kenangkanlah) ketika kami belahkan laut (Merah) untuk kamu lalui (kerana melarikan diri dari angkara Firaun), maka Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan Firaun bersama-sama tenteranya, sedang kamu semua menyaksikannya. (50)Dan (kenangkanlah) ketika kami berjanji kepada Nabi Musa (untuk
Kisah Nabi Mu>sa> dan Nabi Khidir dalam Perspektif Hamka dan M. Quraish . Shihab. Adapun penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Kisah Nabi Musa dengan Nabi Khidir dalam Al-Qur’an¸ skripsi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1998 yang di tulis oleh Suparman.
Tulisan ini akan mengulas metode itu dari perspektif kisah Nabi Khidir dan Musa. Kita mungkin masyhur akan ungkapan, “Aku dengar, aku lupa; aku lihat, aku ingat; aku lakukan, aku paham; aku sampaikan, aku pintar”. Sepintas ungkapan ini terlihat remeh, tetapi maknanya mendalam. Terutama pada poin “aku lihat aku ingat”.
Kisah Nabi Musa dan Firaun berawal saat Firaun bermimpi dirinya melihat kobaran api yang menghanguskan seluruh Mesir hingga tak bersisa. Atas tafsir dari ahli sihirnya, Firaun kemudian memerintahkan pasukannya untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir dari kaum Bani Israil, takut-takut bayu itu kemudian menggulingkan kekuasaannya atas Mesir.
VqiJ. 63hsuoxbh6.pages.dev/36963hsuoxbh6.pages.dev/30763hsuoxbh6.pages.dev/48663hsuoxbh6.pages.dev/3363hsuoxbh6.pages.dev/8563hsuoxbh6.pages.dev/7263hsuoxbh6.pages.dev/49863hsuoxbh6.pages.dev/173
kisah nabi khidir dan nabi musa