MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia, gengsi bisa juga diartikan sebagai kehormatan dan pengaruh, harga diri, dan juga martabat. Rasa gengsi yang timbul pada seseorang, biasanya diakibatkan oleh rasa ketidakpercayaan diri, juga rasa malu untuk mengakui kelemahan diri sendiri. Tadi pagi baru aku menyadari perbedaan yang hakiki antara 'Gengsi' dan 'Malu' secara detil. Itu ku ketahui dari dosen Hukum kebendaan dan kewarisan Islam ku!! Malu itu adalah perasaan yang ada pada diri manusia saat dia melakukan sesuatu yang salah dan memang bener2 salah. Misalnya Seseorang itu 'malu' kalo dia datang telat kekampus ato skul. Contoh lain ialah seseorang merasa 'malu' kalo dia melakukan sesuatu yang buruk bohong misalnya, lalu ketahuan. Intinya rasa malu pada manusia itu adalah sesuatu yang dengan rasa gengsi. Gengsi itu dapat dikatakan seuatu rasa yang tidak pada tempatnya~~sejenis dengan persaan malu juga, bedanya rasa gengsi ini bersifat 'negatif' dan seharusnya dihilangkan dari setiap pribadi manusia. Contohnya seorang mahasiswa yang merasa gengsi dengan hape yang ia miliki ternyata lebih murah atw lebih tidak canggih dari hape temannya. Seharusnya mahasiswa itu menyadari bahwa malu/gengsi yang ada pada dirinya itu tidak pada tempatnya dan tidak bermafaat! So, berusahalah menghilangkan rasa gengsi yang berlebihan pada diri kita secara berangsur-angsur. Aku juga sedang berusaha menghilangkan gengsi yang berlebihan pada diri aku!!Aku sedang berusaha menghilangkan rasa gengsi ku!! Aku dulu sempat mersa gengsi jalan kaki kekampus sedangkan kalo ngeliayd temen2 ku yang lain semaunya pada berkendaraan. Tapi itu duluuu... aku sudah menyadari bahwa gengsi seperti itu salah! Makanyamemelihara gengsi atas nama pencitraan itu hanya akan membawa dampak negatif dalam hidupmu. Kalau menjadi kebiasaan bisa bahaya karena kamu tak tahu caranya meminta tolong ketika dihadapkan dengan kesulitan. Akibatnya orang-orang seperti ini akan cenderung menutup diri karena malu mengungkapkan masalah-masalah mereka.
Perbedaan Gengsi Dan Malu – Gengsi dan malu adalah dua kata yang sering disembunyikan dalam kata-kata, tetapi mereka juga memiliki arti yang berbeda. Gengsi adalah kondisi di mana seseorang merasa perlu untuk terlihat baik di mata orang lain, sedangkan malu adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman atau malu karena tindakannya yang tidak pantas. Kedua konsep ini berbeda satu sama lain dan memiliki konsekuensi yang berbeda. Gengsi biasanya terkait dengan niat untuk menunjukkan bahwa seseorang lebih baik daripada orang lain. Orang yang bersifat gengsi cenderung menunjukkan sifat yang sombong dan berpikiran tinggi untuk mengkompensasi kekurangan mereka. Mereka menunjukkan perilaku seperti menghina orang lain, menunjukkan sikap sombong, bersikap superior dan menganggap orang lain tidak penting. Gengsi juga bisa membuat seseorang merasa kurang berharga dibandingkan orang lain, dan mereka akan mengikuti tren dan mode untuk menunjukkan bahwa mereka lebih baik daripada orang lain. Malu adalah kondisi yang berbeda. Dalam kasus ini, seseorang merasa tidak nyaman atau malu karena tindakannya yang tidak pantas. Orang yang merasa malu akan mencari cara untuk menutupi tindakan mereka dan mencoba untuk menghindari situasi yang membuat mereka merasa malu. Mereka biasanya menjauh dari situasi yang membuat mereka merasa tidak nyaman dan cenderung menjadi pendiam dan pasif. Malu juga bisa membuat seseorang menutupi kesalahan mereka dan cenderung menghindari situasi yang menyebabkan rasa malu. Perbedaan antara gengsi dan malu adalah bahwa gengsi adalah tindakan yang disengaja untuk menunjukkan superioritas dibandingkan orang lain, sedangkan malu adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman atau malu karena tindakan yang tidak pantas. Gengsi biasanya terkait dengan perilaku yang sombong dan berpikiran tinggi, dan orang yang bersifat gengsi cenderung menunjukkan perilaku yang berlebihan untuk menunjukkan superioritasnya. Sementara itu, orang yang merasa malu akan mencari cara untuk menutupi kesalahan mereka dan cenderung menghindari situasi yang membuat mereka merasa malu. Penjelasan Lengkap Perbedaan Gengsi Dan Malu1. Gengsi adalah kondisi di mana seseorang merasa perlu untuk terlihat baik di mata orang Malu adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman atau malu karena tindakan yang tidak Gengsi terkait dengan niat untuk menunjukkan bahwa seseorang lebih baik daripada orang Orang yang bersifat gengsi cenderung menunjukkan sifat yang sombong dan berpikiran tinggi untuk mengkompensasi kekurangan Orang yang merasa malu akan mencari cara untuk menutupi tindakan mereka dan mencoba untuk menghindari situasi yang membuat mereka merasa Gengsi adalah tindakan yang disengaja untuk menunjukkan superioritas dibandingkan orang Malu adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman atau malu karena tindakan yang tidak Gengsi biasanya terkait dengan perilaku yang sombong dan berpikiran Orang yang merasa malu akan mencari cara untuk menutupi kesalahan mereka dan cenderung menghindari situasi yang membuat mereka merasa malu. Penjelasan Lengkap Perbedaan Gengsi Dan Malu 1. Gengsi adalah kondisi di mana seseorang merasa perlu untuk terlihat baik di mata orang lain. Gengsi adalah emosi yang membuat seseorang merasa perlu untuk mempertahankan harga diri dan menghindari kehilangan reputasi di mata orang lain. Gengsi biasanya dipengaruhi oleh budaya, status sosial, dan kepentingan seseorang. Gengsi mengacu pada konsep ā€œmartabatā€, yang berarti ā€œharga diriā€. Ketika seseorang merasa gengsi, dia akan merasa tegang dan berusaha untuk mempertahankan harga diri di mata orang lain. Gengsi membuat seseorang bertindak sesuai dengan harapan orang lain agar mereka tidak menghadapi kritik dari orang lain. Gengsi juga membuat seseorang cenderung menghindari konfrontasi, karena mereka takut akan menghadapi kritik atau penolakan. Gengsi berbeda dengan malu. Malu adalah emosi yang membuat seseorang merasa canggung atau malu terhadap apa yang disebutnya ā€œkesalahanā€, ā€œkesalahanā€, atau ā€œkegagalanā€. Ketika seseorang merasa malu, dia akan cenderung menarik diri, menutupi, menjauh, atau bersembunyi. Malu juga mengarahkan seseorang untuk menghindari situasi di mana mereka berpotensi mengalami penolakan atau kritik. Kedua emosi ini memiliki beberapa kesamaan. Keduanya membutuhkan seseorang untuk berperilaku sesuai dengan harapan orang lain. Keduanya juga mengarahkan seseorang untuk berhati-hati dalam berbicara atau bertingkah laku. Namun, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Perbedaan utama antara gengsi dan malu adalah tujuannya. Gengsi ditujukan untuk mempertahankan harga diri seseorang di mata orang lain, sedangkan malu ditujukan untuk menghindari penolakan atau kritik. Gengsi juga dapat memicu seseorang untuk mengambil tindakan tertentu untuk memuaskan orang lain, sedangkan malu membuat seseorang cenderung untuk menarik diri dan menghindari situasi yang berpotensi menyebabkan penolakan. Gengsi juga memiliki peran yang positif dalam masyarakat. Gengsi membantu seseorang untuk mematuhi peraturan dan norma yang berlaku di masyarakat, dan memastikan bahwa orang lain juga mematuhi peraturan dan norma tersebut. Gengsi juga membuat orang lebih bertanggung jawab atas tindakan mereka. Secara keseluruhan, gengsi dan malu adalah emosi yang berbeda. Gengsi adalah kondisi di mana seseorang merasa perlu untuk terlihat baik di mata orang lain, sedangkan malu adalah emosi yang membuat seseorang merasa canggung atau malu terhadap apa yang disebutnya ā€œkesalahanā€, ā€œkesalahanā€, atau ā€œkegagalanā€. Gengsi dapat memiliki peran yang positif dalam masyarakat, sedangkan malu membuat seseorang cenderung untuk menarik diri dan menghindari situasi yang berpotensi menyebabkan penolakan. 2. Malu adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman atau malu karena tindakan yang tidak pantas. Malu adalah salah satu perasaan yang dapat dirasakan oleh semua orang. Perasaan ini seringkali disalahartikan sebagai gengsi, meskipun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Gengsi dan malu keduanya merupakan jenis emosi yang berbeda. Gengsi adalah sikap atau perasaan yang diwujudkan oleh seseorang yang mencoba untuk menjaga kehormatan atau harga diri dalam situasi tertentu. Gengsi adalah cara seseorang berperilaku agar orang lain melihatnya sebagai orang yang memiliki harga diri dan mereka menghormati mereka. Gengsi seringkali disebabkan oleh status sosial, dan orang yang bergengsi ingin memastikan orang lain mengetahui bahwa mereka memiliki status sosial tertentu. Malu, di sisi lain, adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman atau malu karena tindakan yang tidak pantas. Ini adalah perasaan yang dirasakan oleh seseorang ketika mereka merasa bersalah atau tidak berdaya karena tindakan mereka yang tidak tepat. Malu adalah perasaan yang dirasakan ketika seseorang merasa bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang salah dan mungkin telah membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kedua emosi ini sangat berbeda, meskipun mereka berkaitan. Gengsi adalah cara seseorang berperilaku agar orang lain menganggap mereka layak dihormati dan menghargai mereka. Malu adalah perasaan yang dirasakan oleh seseorang ketika mereka merasa bersalah atau tidak berdaya karena tindakan mereka yang tidak tepat. Kesimpulannya, perbedaan antara gengsi dan malu adalah bahwa gengsi adalah cara seseorang berperilaku agar orang lain menghargai dan menghormati mereka, sedangkan malu adalah perasaan yang dirasakan ketika seseorang merasa bersalah atau tidak berdaya karena tindakan mereka yang tidak tepat. 3. Gengsi terkait dengan niat untuk menunjukkan bahwa seseorang lebih baik daripada orang lain. Gengsi adalah perasaan yang mencerminkan harapan seseorang untuk diterima, dihargai, dan dihormati oleh orang lain. Gengsi adalah suatu bentuk kebanggaan yang ditunjukkan untuk menciptakan kesan positif tentang diri sendiri dan untuk menghindari kritik yang berlebihan. Gengsi dapat dilihat sebagai suatu cara untuk menghargai diri sendiri dan orang lain, dan juga sebagai cara untuk menunjukkan penghormatan dalam situasi sosial. Gengsi terkait dengan niat untuk menunjukkan bahwa seseorang lebih baik daripada orang lain. Ini dapat dilakukan dengan cara menciptakan kesan positif tentang diri sendiri dan menghindari kritik yang berlebihan. Seseorang dapat menunjukkan gengsi dengan cara bertindak sopan, berpenampilan rapi, dan berbicara dengan cara yang sopan. Gengsi juga dapat ditunjukkan dengan mengikuti standar sosial yang berlaku, seperti menghormati orang lain, menghormati lingkungan, dan menghormati budaya. Gengsi juga dapat ditunjukkan dengan tidak melakukan hal-hal yang berlawanan dengan norma sosial atau budaya. Perbedaan antara gengsi dan malu adalah bahwa gengsi adalah perasaan yang memungkinkan seseorang untuk menunjukkan bahwa mereka lebih baik daripada orang lain. Gengsi memungkinkan seseorang untuk menciptakan kesan positif tentang diri mereka sendiri dan menghindari kritik yang berlebihan. Malu adalah perasaan yang mengikuti kegagalan atau ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi standar yang berlaku. Malu juga merupakan perasaan yang menimbulkan rasa malu atas tindakan yang telah dilakukan. Kesimpulannya, gengsi dan malu adalah dua emosi yang berbeda. Gengsi berkaitan dengan niat untuk menunjukkan bahwa seseorang lebih baik daripada orang lain, sedangkan malu berhubungan dengan kegagalan atau ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi standar yang berlaku. Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami perbedaan antara gengsi dan malu. 4. Orang yang bersifat gengsi cenderung menunjukkan sifat yang sombong dan berpikiran tinggi untuk mengkompensasi kekurangan mereka. Gengsi dan malu adalah dua sifat yang berbeda, namun sering digunakan secara bergantian. Gengsi adalah sikap yang lebih ekstrem yang berasal dari perasaan tidak aman tentang diri sendiri dan bagaimana orang lain melihat Anda. Malu adalah sikap yang lebih sedikit seperti rasa malu atau menjadi canggung di hadapan orang lain. Orang yang bersifat gengsi cenderung menunjukkan sifat yang sombong dan berpikiran tinggi untuk mengkompensasi kekurangan mereka. Ini adalah cara gengsi untuk menutupi rasa tidak aman mereka tentang diri sendiri. Mereka berpikir bahwa jika mereka dapat menunjukkan bahwa mereka lebih baik dari orang lain, mereka akan merasa lebih aman. Gengsi banyak terkait dengan eksternalitas, yaitu perhatian yang berlebihan pada bagaimana orang lain melihat Anda. Orang yang bersifat gengsi biasanya menghargai status dan pengaruh mereka di masyarakat, dan mereka berusaha untuk terlihat seperti orang yang terhormat. Mereka juga berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka lebih berpengaruh dan lebih tahu daripada orang lain. Malu adalah perasaan yang berlawanan dengan gengsi, yaitu rasa tidak aman tentang diri sendiri. Malu adalah perasaan yang lebih rendah diri, di mana seseorang merasa canggung dan tidak nyaman dengan diri mereka sendiri. Mereka cenderung menyembunyikan diri mereka dan berusaha untuk menghindari interaksi dengan orang lain. Kesimpulannya, gengsi dan malu adalah dua sifat yang berbeda yang sering digunakan secara bergantian. Gengsi adalah sifat yang berasal dari perasaan tidak aman tentang diri sendiri dan bagaimana orang lain melihat Anda. Orang yang bersifat gengsi cenderung menunjukkan sifat yang sombong dan berpikiran tinggi untuk mengkompensasi kekurangan mereka. Malu adalah perasaan yang lebih rendah diri, di mana seseorang merasa canggung dan tidak nyaman dengan diri mereka sendiri. 5. Orang yang merasa malu akan mencari cara untuk menutupi tindakan mereka dan mencoba untuk menghindari situasi yang membuat mereka merasa malu. Gengsi dan malu adalah dua istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan ketidaknyamanan atau ketidakpuasan yang dirasakan seseorang ketika dipandang sebagai rendah atau buruk oleh orang lain. Meskipun keduanya berkaitan dengan pengaruh sosial, perbedaan antara kedua istilah terletak pada bagaimana mereka bertindak. Gengsi adalah konsep sosial yang berhubungan dengan kesadaran diri dan status sosial. Orang yang merasa gengsi akan menunjukkan sikap yang pedas dan menghormati diri sendiri saat berinteraksi dengan orang lain. Mereka berusaha untuk mempertahankan kedudukan yang tinggi di mata orang lain dengan cara yang sopan dan bijaksana. Malu adalah konsep sosial yang berhubungan dengan kesadaran akan kesalahan dan kegagalan. Orang yang merasa malu akan merasa bersalah dan rendah diri ketika dipandang sebagai rendah atau buruk. Mereka akan mencari cara untuk menutupi tindakan mereka dan mencoba untuk menghindari situasi yang membuat mereka merasa malu. Kedua istilah berbeda dalam bagaimana mereka merespon situasi yang dihadapi. Gengsi berhubungan dengan sikap sopan dan bijaksana saat berinteraksi dengan orang lain. Orang yang merasa gengsi akan berusaha untuk mempertahankan kedudukan mereka di mata orang lain. Sementara itu, malu berhubungan dengan tindakan untuk menutupi tindakan yang membuat mereka merasa malu. Orang yang merasa malu akan berusaha untuk menghindari situasi yang membuat mereka merasa malu. Kedua istilah memiliki konsekuensi yang berbeda bagi pribadi yang merasakannya. Gengsi dapat membuat seseorang merasa lebih mahir dan dihargai oleh orang lain, sementara malu dapat membuat mereka merasa rendah diri, takut, dan tidak nyaman. Keduanya adalah respons sosial yang berbeda yang dapat memiliki dampak yang berbeda pada kehidupan seseorang. Dengan demikian, penting untuk mengerti perbedaan antara gengsi dan malu dan bagaimana mereka berdampak pada diri kita. 6. Gengsi adalah tindakan yang disengaja untuk menunjukkan superioritas dibandingkan orang lain. Gengsi adalah perasaan yang menimbulkan niat untuk menunjukkan superioritas yang disengaja dibandingkan orang lain. Gengsi dapat didefinisikan sebagai perasaan yang menyebabkan seseorang untuk merasa berlebihan atas dirinya sendiri atau atas prestasinya dibandingkan orang lain. Gengsi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, seperti kebanggaan pada diri sendiri, sikap mengharapkan pengakuan dari orang lain, rasa malu atau rasa takut untuk melakukan sesuatu yang dianggap kurang baik, dan sebagainya. Gengsi berbeda dari malu. Malu adalah perasaan yang menyebabkan seseorang merasa canggung, bersalah, atau malu untuk melakukan sesuatu yang dianggap kurang baik. Malu juga dapat mendorong seseorang untuk menarik diri dari situasi tertentu. Bedanya, orang yang bersikap gengsi cenderung menonjolkan dirinya sendiri dan berusaha menunjukkan keunggulan dibandingkan orang lain. Kedua emosi ini dapat menyebabkan perilaku yang berbeda. Misalnya, orang yang bersikap gengsi akan berusaha menonjol dari orang lain dengan memamerkan kemampuannya, menunjukkan bahwa mereka lebih unggul, atau dengan mencari pengakuan dari orang lain. Orang yang malu akan cenderung menarik diri dari situasi tertentu karena merasa canggung atau bersalah. Pada akhirnya, gengsi dan malu dapat mengarah pada perilaku yang berbeda. Gengsi mengarah pada sikap menonjol dan menunjukkan keunggulan, sementara malu cenderung menyebabkan seseorang menarik diri dari situasi tertentu. Namun, keduanya dapat berdampak negatif jika dilakukan dengan berlebihan. Gengsi yang berlebihan dapat menimbulkan kesombongan, sementara malu yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang menarik diri dari situasi yang menarik. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara gengsi dan malu. 7. Malu adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman atau malu karena tindakan yang tidak pantas. Malu adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman atau malu karena tindakan yang tidak pantas. Malu berbeda dengan gengsi dalam beberapa cara. Gengsi adalah sikap yang ditunjukkan oleh seseorang yang ingin menunjukkan harga diri atau prestise. Gengsi umumnya berhubungan dengan harga diri dan bagaimana seseorang menghormati diri sendiri dan orang lain. Malu, di sisi lain, memiliki hubungan lebih kuat dengan perasaan tidak nyaman yang disebabkan oleh tindakan yang tidak pantas atau tidak dapat diterima oleh orang lain. Pertama, gengsi lebih berhubungan dengan harga diri seseorang dan bagaimana dia menghormati diri sendiri dan orang lain. Gengsi mencerminkan bagaimana seseorang ingin dilihat orang lain. Ini berhubungan dengan bagaimana seseorang ingin menunjukkan prestise dan menghormati diri sendiri. Gengsi mencerminkan bagaimana seseorang menghormati dirinya sendiri dan orang lain. Kedua, malu berbeda dengan gengsi dalam hal perasaan yang terlibat. Malu adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman atau malu karena tindakan yang tidak pantas. Malu adalah suatu kondisi emosi yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan sesuatu yang berhubungan dengan harga diri. Malu dapat ditimbulkan oleh tindakan yang tidak dapat diterima oleh orang lain. Ketiga, gengsi dan malu berbeda dalam konteks sosial. Gengsi adalah sikap yang mencerminkan bagaimana seseorang ingin dilihat orang lain. Gengsi berhubungan dengan bagaimana seseorang ingin menunjukkan prestise dan menghormati diri sendiri dan orang lain. Malu, di sisi lain, memiliki hubungan lebih kuat dengan perasaan tidak nyaman yang disebabkan oleh tindakan yang tidak pantas atau tidak dapat diterima oleh orang lain. Keempat, gengsi dan malu berbeda dalam hal keterlibatan emosi yang terlibat. Gengsi adalah sikap yang mencerminkan bagaimana seseorang ingin dilihat orang lain. Gengsi juga memiliki keterlibatan emosi, tetapi tidak sekuat malu. Malu adalah suatu kondisi emosi yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan sesuatu yang berhubungan dengan harga diri. Malu dapat ditimbulkan oleh tindakan yang tidak dapat diterima oleh orang lain. Kelima, gengsi dan malu berbeda dalam hal tingkat ketertarikan yang terlibat. Gengsi adalah sikap yang mencerminkan bagaimana seseorang ingin dilihat orang lain. Gengsi berhubungan dengan bagaimana orang ingin menunjukkan prestise dan menghormati diri sendiri dan orang lain. Malu, di sisi lain, dikaitkan dengan tingkat ketertarikan yang lebih kecil. Malu adalah suatu kondisi emosi yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan sesuatu yang berhubungan dengan harga diri. Keenam, gengsi dan malu berbeda dalam konteks hubungan sosial. Gengsi adalah sikap yang mencerminkan bagaimana seseorang ingin dilihat orang lain. Gengsi berhubungan dengan bagaimana orang ingin menunjukkan prestise dan menghormati diri sendiri dan orang lain. Malu, di sisi lain, dikaitkan dengan hubungan sosial yang lebih kecil. Malu dapat ditimbulkan oleh tindakan yang tidak dapat diterima oleh orang lain. Ketujuh, gengsi dan malu berbeda dalam hal akibat yang terlibat. Gengsi adalah sikap yang mencerminkan bagaimana seseorang ingin dilihat orang lain. Gengsi berhubungan dengan bagaimana orang ingin menunjukkan prestise dan menghormati diri sendiri dan orang lain. Malu, di sisi lain, dikaitkan dengan akibat yang lebih buruk. Malu dapat menyebabkan seseorang merasa sangat tidak nyaman dan juga dapat menghalangi orang tersebut dari mengekspresikan dirinya dengan benar. Kesimpulannya, gengsi dan malu adalah dua konsep yang berbeda. Gengsi berhubungan dengan bagaimana seseorang ingin dilihat orang lain, dan bagaimana dia ingin menunjukkan prestise dan menghormati diri sendiri dan orang lain. Malu, di sisi lain, dikaitkan dengan perasaan tidak nyaman yang disebabkan oleh tindakan yang tidak pantas atau tidak dapat diterima oleh orang lain. Gengsi dan malu memiliki keterlibatan emosi, tingkat ketertarikan, dan akibat yang berbeda. 8. Gengsi biasanya terkait dengan perilaku yang sombong dan berpikiran tinggi. Gengsi dan malu adalah dua perasaan yang sangat berbeda. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa gengsi adalah perasaan yang berkaitan dengan harapan seseorang untuk menjaga nama baiknya, sementara malu adalah respon yang diperoleh seseorang jika dia merasa malu atas perilaku yang salah atau tidak pantas. Walaupun keduanya terkait dengan harga diri seseorang, perbedaan-perbedaan keduanya jelas terlihat. Pertama, gengsi adalah perasaan yang lebih kompleks daripada malu. Gengsi berkaitan dengan perilaku yang membanggakan diri sendiri dan mempertahankan harga diri seseorang. Ini termasuk menunjukkan perilaku yang sombong dan berpikiran tinggi. Dengan kata lain, gengsi adalah keinginan untuk mempertahankan reputasi yang baik. Sedangkan, malu adalah perasaan seseorang jika dia salah atau tidak pantas. Ini biasanya terjadi ketika seseorang melakukan sesuatu yang buruk atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Malu biasanya disertai dengan rasa malu yang menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman. Hal ini dapat menyebabkan orang yang bersangkutan merasa tidak aman dan mengurung diri. Kedua, gengsi berfokus pada pemeliharaan harga diri seseorang, sementara malu berfokus pada respon yang dipicu oleh kegagalan seseorang. Gengsi biasanya berhubungan dengan perilaku yang sombong dan berpikiran tinggi, sementara malu berhubungan dengan perasaan malu yang diperoleh seseorang setelah mengalami kegagalan. Ketiga, gengsi lebih menekankan pada pemenuhan harapan orang lain, sementara malu berfokus pada kesalahan yang telah dilakukan seseorang. Gengsi menekankan pada keinginan seseorang untuk memenuhi harapan orang lain, seperti menghormati orang lain dan menunjukkan perilaku yang baik, sementara malu berfokus pada kesalahan yang telah dilakukan seseorang dan rasa malunya. Keempat, gengsi adalah respons atas perasaan takut untuk dihina, sementara malu adalah respons atas perasaan malu yang diperoleh seseorang. Gengsi biasanya diperoleh seseorang karena takut dihina oleh orang lain jika mereka melakukan sesuatu yang salah, sementara malu adalah respon yang diperoleh seseorang ketika dia merasa malu atas kesalahan yang dilakukannya. Kelima, gengsi berhubungan dengan perilaku yang sombong dan berpikiran tinggi, sementara malu berhubungan dengan rasa malu yang diperoleh seseorang jika mereka melakukan kesalahan. Gengsi biasanya terkait dengan perilaku yang sombong dan berpikiran tinggi, yang menunjukkan bahwa seseorang ingin mempertahankan reputasi yang baik. Sementara itu, malu berhubungan dengan rasa malu yang diperoleh seseorang setelah melakukan sesuatu yang salah. Keenam, gengsi menekankan pada upaya untuk mempertahankan reputasi yang baik, sementara malu menekankan pada perasaan malu yang diperoleh seseorang setelah melakukan kesalahan. Gengsi menekankan pada keinginan seseorang untuk mempertahankan reputasi yang baik, sementara malu menekankan pada perasaan malu yang diperoleh seseorang setelah melakukan kesalahan. Ketujuh, gengsi berfokus pada penilaian orang lain, sementara malu berfokus pada penilaian diri sendiri. Gengsi biasanya berfokus pada penilaian orang lain, yaitu bagaimana mereka menilai perilaku seseorang. Sementara itu, malu berfokus pada penilaian diri sendiri, yaitu bagaimana seseorang menilai perilaku mereka sendiri. Kedelapan, gengsi biasanya terkait dengan perilaku yang sombong dan berpikiran tinggi, sementara malu biasanya terkait dengan perasaan malu yang diperoleh seseorang setelah melakukan sesuatu yang salah. Gengsi biasanya terkait dengan perilaku yang sombong dan berpikiran tinggi, sementara malu biasanya terkait dengan perasaan malu yang diperoleh seseorang setelah melakukan sesuatu yang salah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gengsi dan malu adalah dua perasaan yang berbeda tetapi terkait. Gengsi adalah perasaan yang lebih kompleks dari malu, karena gengsi berkaitan dengan perilaku yang sombong dan berpikiran tinggi. Sementara itu, malu adalah respon yang diperoleh seseorang setelah melakukan sesuatu yang salah. 9. Orang yang merasa malu akan mencari cara untuk menutupi kesalahan mereka dan cenderung menghindari situasi yang membuat mereka merasa malu. Gengsi dan malu adalah dua konsep yang berbeda yang menunjukkan reaksi manusia terhadap situasi tertentu. Kedua konsep ini sering saling bersinggungan dan sering dibingungkan satu sama lain. Gengsi adalah suatu fenomena sosial yang diamati oleh manusia yang berusaha untuk meningkatkan status mereka dalam masyarakat dengan memperhatikan etiket sosial yang ditetapkan. Gengsi memiliki konsekuensi yang jelas, karena orang yang gagal mematuhi etiket sosial yang ditetapkan mungkin akan dihukum atau dihina di hadapan orang lain. Malu adalah perasaan yang berkaitan dengan kesalahan akibat tindakan yang tidak sopan atau sesuatu yang memalukan yang disebabkan oleh perbuatan yang dilakukan. Malu adalah perasaan yang berbeda dari gengsi dan ditandai dengan rasa tidak nyaman, takut, dan rasa malu yang berkaitan dengan perbuatan yang tidak sopan. Perbedaan utama antara gengsi dan malu adalah bahwa gengsi adalah suatu fenomena sosial yang berusaha untuk meningkatkan status seseorang dalam masyarakat dengan mematuhi etiket sosial yang ditetapkan, sementara malu adalah perasaan yang berkaitan dengan kesalahan akibat tindakan yang tidak sopan. Gengsi ditandai dengan rasa hormat dan kebanggaan, sementara malu ditandai dengan rasa malu, takut, dan tidak nyaman yang berkaitan dengan perbuatan yang dilakukan. Gengsi melibatkan orang lain, sementara malu hanya melibatkan orang yang melakukan tindakan. Orang yang merasakan gengsi akan berusaha untuk mempertahankan status mereka di masyarakat dengan mematuhi etiket sosial yang ditetapkan. Mereka akan membayar perhatian lebih pada perilaku mereka dan berusaha untuk membuat orang lain merasa nyaman. Orang yang merasa malu akan mencari cara untuk menutupi kesalahan mereka dan cenderung menghindari situasi yang membuat mereka merasa malu. Mereka akan mencoba untuk mengabaikan situasi dan berakting seolah-olah tidak ada yang salah. Mereka akan mencoba untuk menyembunyikan perasaan malu mereka dengan berpura-pura bahwa mereka tidak tahu atau bahwa mereka tidak peduli. Gengsi dan malu adalah dua konsep yang berbeda yang menunjukkan reaksi manusia terhadap situasi tertentu. Gengsi adalah suatu fenomena sosial yang berusaha untuk meningkatkan status mereka dalam masyarakat dengan mematuhi etiket sosial yang ditetapkan, sementara malu adalah perasaan yang berkaitan dengan kesalahan akibat tindakan yang tidak sopan. Orang yang merasakan gengsi akan berusaha untuk mempertahankan status mereka di masyarakat dengan mematuhi etiket sosial yang ditetapkan. Sementara itu, orang yang merasa malu akan mencari cara untuk menutupi kesalahan mereka dan cenderung menghindari situasi yang membuat mereka merasa malu.
\n\nperbedaan gengsi dan malu
Semuanyakarena gengsi nggak punya motor, gengsi dan frustrasi nggak jadi anggota DPR, atau frustrasi karena gagal cinta. Pokoknya tidak ada bunuh diri karena tidak mau menanggung malu karena gagal berprestasi. Karena itu bunuh-bunuh diri di Indonesia, yang makin sering terjadi, tidak sama dengan seppuku orang Jepang.
Sifat gengsi & aib merupakan dua kata yg sering ditemui dlm kehidupan sosial yg mana kata gengsi terkesan memiliki arti sebuah keangkuhan & kata aib merupakan sifat yg biasanya bermakna merendah semoga selalu beradab & sopan. Sifat aib merupakan ciri khas sopan santun dr orang beriman, alasannya dlm agama islam malu yaitu potongan dr akidah. Rasa malu merupakan sifat yg mesti dimiliki & dijaga lantaran itu merupakan fitrah sekaligus salah satu adab mulia Dan berikut ini yakni puisi bijak dgn judul puisi gengsi & aib, bagaimana kata-kata malu & gengsi dlm bait puisi bijak islami yg dipublikasikan wargamasyarakat, selengkapnya disimak saja dibawah ini. GENGSI DAN MALU Oleh Ryan Anggapraja Duhai Ruh, bolehkah gue mengajukan pertanyaan?apa perbedaan gengsi & maluadakah ia menempel di hatikuataukah sudah menjelma menjadi aku? Ruhku menjawab dgn syahduwahai diri, bahwasanya itu mirip samanamun berbeda, jikalau kamu-sekalian melihat dgn ilmuapa perbedaan gengsi & aib itu Ruhku pun menjelasakan apa itu gengsibergotong-royong gengsi’ datang dr syaitanmembohongi dirimu dgn alasan enggansemoga kamu-sekalian & ia tak bertemandengan argumentasi tak selevel dlm kehidupan. Sedangkan, aib yakni cintatidaklah ia timbul kecuali kau-sekalian Berimanaib, bila ananda ingkar kepada Tuhanmalu, kalau ananda durhaka pada orang bau tanahmalu, jika kamu-sekalian tak pernah duduk dimajlis ilmu. Begitulah wahai dirijangan kamu-sekalian salah lagi menafsirkan malusering kudengar masalah iniberkatalah kamu, malu gue jikalau berteman dgn beliau’padahal itu hanyalah gengsi, & gengsi bukanlah malu. Bumi Parahyangan, 6 Agustus 2021, PM Note Malu ialah sifat baik. Rasulullah Shallahu alaihi wassalam bersabda, ā€œSifat malu tidaklah menghadirkan kecuali kebaikan ā€œ.HR. Bukhari.

Gengsiitu suatu usaha baik berupa keinginan, penampilan, gaya, sikap, dalam rangka menyembunyikan satu sisi atau hal lain dari pengetahuan oleh orang lain. Gengsi sangat identik dengan malu. Sikap gengsi biasa dibela dengan kata malu.

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID pI0ZlAh8QPcetqY26qw5f1uzFBYNqr9cvuQoqjBnOlA3t9jGeuVPTw==

ketikaada orang-orang yang gak mau bekerja dan milih jadi kaum rebahan, nonkrong minta duit orang tua, sebat join. sosok Nur aini yang gak menghiraukan gengsi dan kata kata orang, jika semisal di peduli sama gengsi dan omongan orang lain, dia gak bisa bayar kuliah nya.

Sebenarnya boleh tidak, sih, seseorang punya gengsi? Tentu saja, boleh, tapi jangan sampai berlebihan. Sebab, bisa jadi gengsi yang kamu sering sebut mempertahankan harga diri, lama kelamaan bisa membawa pengaruh buruk untuk dirimu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, gengsi itu berarti kehormatan atau pengaruh, harga diri, dan martabat. Dalam istilah kamus, gengsi memang mungkin saja sama dengan harga diri. Namun faktanya, keduanya itu sangatlah berbeda. Berikut 3 perbedaan antara harga diri dan gengsi. 1. Harga diri itu berdasarkan kesadaran Seseorang yang memiliki kesadaran karena dia masih memiliki harga diri. Contohnya seseorang yang sudah tua dan mempunyai kondisi keuangan yang tidak memadai, tapi karena dia masih sanggup untuk bekerja sehingga dia tidak mau mengemis. Menurutnya, dia masih memiliki harga diri sehingga lebih baik berjualan tisu di halte bus daripada mengemis. Sementara, gengsi itu dasarnya pengakuan. Sebab, didasari dirinya mau selalu diakui oleh orang lain, maka dia selalu menyembunyikan kekurangan dirinya sendiri demi memperoleh pengakuan dari orang lain. Misalnya, seseorang yang kondisi keuangannya sebenarnya kurang baik, tapi karena mau mendapatkan pengakuan atau pujian dari orang lain, akhirnya dia mencoba berusaha menghalalkan segala macam cara agar terlihat mewah. 2. Harga diri itu berdasarkan kejujuran Orang yang memiliki harga diri itu yang tidak membuat-buat cerita, tidak memalsukan apa pun tentang dirinya dan dia memiliki kepercayaan diri untuk dapat menunjukkan siapa dia yang sebenarnya. Contoh, seseorang yang menjemput pacarnya, walaupun dia menjemput dengan motor tapi dia jujur dan tetap menjemput pacarnya dengan bangga. Sementara, gengsi itu dasarnya adalah kebohongan. Orang gengsi biasanya mengaku dan menutupi kebohongan yang satu dengan kebohongan yang lain. Misalnya, pura-pura mengaku sebagai anak orang kaya, sering jalan-jalan ke luar negeri. Padahal sebenarnya, itu hanyalah kebohongan belaka. Nah, jika seperti itu, namanya gengsi bukan harga diri. 3. Harga diri itu dibayar dengan kerja keras Seseorang yang memiliki harga diri, dia akan terus mengupayakan dirinya agar berusaha dan bekerja keras untuk menggapai hasil yang maksimal dan memperoleh hasil yang lebih bagus lagi kedepannya. Sementara, gengsi itu dibayar dengan uang, hutang, serta cicilan. Kamu termasuk yang mana nih, apakah kamu benar-benar mengeluarkan uang untuk kebutuhanmu dan apa yang kamu punya atau sebenarnya kamu mengeluarkan uang dari apa yang sebenarnya kamu tidak punya? Nah, itulah 3 perbedaan antara harga diri dan gengsi. Kamu termasuk yang mana?
6 Lama Penyakit Muncul hingga Sembuh. Penyakit cacar air dan cacar monyet akan memiliki masa penyembuhan yang berbeda. Dari gejala muncul hingga sembuh, cacar monyet akan membutuhkan waktu dua
Secara sekilas kita susah membedakan antara orang yang memiliki percaya diri tinggi dengan orang yang tidak tahu malu. Tapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan harus kita ketahui adalah momen atau situasi dimana rasa percaya diri atau tidak tahu malu itu ditunjukkan. Agar menjadi lebih jelas, berikut perbedaan percaya diri dengan tidak tahu diri Momen sifat itu muncul berkaitan dengan sesuatu yang positif dimana ada sikap optimis yang terpancar dari dalam tahu malu Meskipun sama-sama menunjukkan sikap optimis, tapi biasanya hal itu menyangkut hal negatif atau bahkan diakui oleh mayoritas orang bahwa hal itu sangat diri Meskipun menunjukkan sikap optimis, tapi orang percaya diri memahami dengan baik tentang apa yang dilakukan juga sadar akan tahu malu Optimis namun tidak sadar diri bahwa diri sendiri tidak memiliki kemampuan sesuai kebutuhan akan situasi yang sedang diri Sadar akan konsekuensi atas apa yang dilakukannya, memahami bahwa dampak yang akan didapatkan tidak terlalu merugikan orang tahu malu Tidak sadar dan tidak memahami dampak jangka panjang, karena orang tidak tahu malu cenderung menuruti ego diri Masalah pengetahuan orang percaya diri mau belajar dan punya keyakinan bisa menguasai dengan ditunjukkan lewat tindakan tahu malu Masalah pengetahuan orang tidak tahu malu cenderung puas dengan kemampuannya saat ini. Dan dari itu, merasa bahwa itu adalah hal terbaik yang dia diri Punya dasar dalam menyampikan sebuah argumen atau punya teori dasar sebelum merealisasikannyaTidak tahu malu Pengetahuan dasar minim tapi cenderung menunjukkan sikap sok diri Sadar akan posisi, sehingga apa yang ditunjukkan atau dilakukan sesuai dengan kapasitas dirinya sendiriTidak tahu malu Kadang lupa akan posisi, apa yang ditunjukkan cenderung tidak sesuai dengan posisinya. Yang kadang, membuat orang lain merasa risih dengan umum, rasa percaya diri sering digunakan pada orang yang tidak tahu malu. Sehingga keduanya seolah menjadi satu definisi yang sama. Padahal keduanya jelas berbeda. Mungkin percaya diri sering ditujukan pada orang tidak tahu malu, karena lebih mudah apalagi hanya perlu menggunakan singkatan PD. "PD amat kamu, siapa juga yang punya pikiran begitu sama kamu". Bootstrapping dalam dunia kewirausahaan berkaitan dengan upaya seseorang untuk membangun kegiatan bisnis.. Seorang individu dikatakan bootstrap apabila ia membangun perusahaannya dengan sebagian atau seluruh modal yang dimilikinya.. Apa itu bootstrapping?. Pengertian bootstrapping. Dilansir dari Investopedia, bootstrapping adalah situasi di mana seorang pengusaha memulai bisnisnya SETELAH Kaisar Jepang Tenno Heika Hirohito pada 15 Agustus 1945 menyatakan menyerah dalam Perang Dunia II pasca pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki, pada 16 Agustus 1945 pagi Laksamana Takijiro Ohnishi melakukan harakiri bunuh diri dengan menusuk perut sendiri memakai belati. Laksamana yang satu ini adalah penggagas satuan pesawat tempur Kamikaze yang penerbangnya berani menerjunkan pesawatnya ke kapal-kapal perang Amerika Serikat AS dan berhasil menenggelamkan puluhan kapal AS serta membunuh ribuan serdadu dan pelaut AS. Dia pula yang merancang penyerangan Pearl Harbour, Hawaii, pada 1942 dan membunuh ribuan tentara Negeri Paman Sam tersebut, termasuk para jenderalnya yang sedang tidur nyenyak. Buat Ohnishi, Jepang harus dan bisa memenangi perang. Tidak ada kalah dalam kamusnya. Karena itu ia memilih berharakiri ketika ternyata Kaisar menyerah kalah seraya sebelum mati ia menulis pesan minta maaf kepada para Kamikaze yang telah rela mengorbankan nyawanya dan keluarga mereka yang berduka demi bangsa. Tapi bukan hanya Laksamana Ohnishi yang berharakiri. Bersamaan dengan harakiri Ohnishi, puluhan orang, sipil dan militer, mendatangi halaman istana Tenno Heika, bukan untuk berdemo menuntut kenaikan UMP, melainkan untuk berharakiri massal sebagai pernyataan malu dan menolak menyerah kepada Sekutu. Tradisi seppuku bunuh diri demi menjunjung kehormatan berakar dari tradisi bushido dari para samurai pendekar Jepang pembela setia para shogun/rajaraja kecil. Dalam semangat bushido, kerja keras dan berjuang sampai titik darah terakhir demi shogun adalah mutlak, tidak bisa ditawar-tawar lagi. Samurai yang kalah lebih baik bunuh diri daripada menyerah. Karena samurai bersenjata pedang pedangnya disebut samurai juga dan belati, metode seppuku-nya adalah harakiri. Tapi para penerbang melakukan kamikaze, sedangkan serdadu-serdadu yang sudah terpojok oleh tentara musuh terjun ke jurang. Semuanya untuk melakukan zaman sekarang, walaupun sudah makin jarang, seppuku masih dilakukan beberapa orang, seperti business man yang hampir bangkrut atau siswa yang gagal masuk perguruan tinggi favorit untuk memenuhi keinginan ibunya. Metodenya bisa macam-macam, termasuk meloncat dari apartemen atau menabrakkan diri ke kereta api. Di Indonesia, ada juga korban ketabrak kereta api atau meloncat dari apartemen atau minum racun serangga yang niatnya bunuh diri, tetapi motivasinya bukan karena malu, melainkan karena gengsi atau frustrasi. Seorang pelajar SD kelas VI bunuh diri karena tidak dibelikan motor oleh orang tuanya, padahal semua teman-temannya punya motor. Caleg DPR bunuh diri karena tidak terpilih, sementara duitnya yang keluar sudah miliaran rupiah. Ada lagi yang bunuh diri karena pacarnya kawin sama orang lain. Semuanya karena gengsi nggak punya motor, gengsi dan frustrasi nggak jadi anggota DPR, atau frustrasi karena gagal cinta. Pokoknya tidak ada bunuh diri karena tidak mau menanggung malu karena gagal berprestasi. Karena itu bunuh-bunuh diri di Indonesia, yang makin sering terjadi, tidak sama dengan seppuku orang Jepang. Berbeda dari orang Jepang yang malu kalau tidak berprestasi, banyak orang Indonesia yang lebih mengutamakan gengsi daripada prestasi. Dulu orang ingin sekali mempunyai gelar kebangsawanan sehingga pada tahun 1980-an masih ada pengusaha kaya, kebetulan bukan orang Jawa, tetapi sudah jelas sukses dan berprestasi yang masih ikhlas menyumbang dana besar untuk memperoleh gelar kebangsawanan tingkat tinggi dari salah satu ā€œkerajaanā€ Jawa yang masih eksis sampai sekarang. Tapi sekarang, ketika gelar kebangsawanan mulai redup gengsinya, orang beralih pada gelar akademis. Para pejabat di daerah maupun di pusat, yang legislatif maupun yang eksekutif, berlomba-lomba mencari gelar S-2 atau S-3, bahkan ada juga yang baru mulai dengan S-1-nya. Maka ada jenderal yang gelar akademisnya berderet-deret doktor, Ir, SE, SH, MBA, MM. Padahal, pangkat jenderal itu sendiri sudah merupakan prestasi, tetapi kurang gengsi kalau belum memakai gelar akademis. Sebenarnya tidak masalah sepanjang gelar-gelar itu dicapai melalui proses yang wajar. Tapi bagaimana mungkin mencapai 5–6 gelar sekaligus? Setiap gelar S-1 yang dicapai secara normal makan waktu 4 tahunan, S-2 minimal 2 tahun, dan doktor minimal 4 tahun. Berapa waktu yangdiperlukanuntukmencapai beberapa gelar? Itu pun sambil tetap menjalani kariernya sampai jadi jenderal. Rasanya tidak mungkin, kecuali kalau gelar-gelar itu diperoleh dari ā€œmembeliā€. Sebaliknya yang sudah profesor, ketika menduduki jabatan tertentu, masih merasa perlu korupsi untuk membeli mobilmobil mewah, demi gengsi. Ujung-ujungnya profesor ini harus berurusan dengan KPK. Memang, masalah gengsi di Indonesia luar biasa. Misalnya, jangan coba-coba mengusik gengsi keluarga di kalangan etnik tertentu di Indonesia, akibatnya bisa fatal. Si penghina martabat keluarga bisa dibunuh, sesuai dengan aturan adat yang berlaku di etnik itu. Kerusuhan pasca pilkada disebabkan pihak calon yang kalah tidak terima calonnya kalah. Gengsi lagi! Di lingkungan selebritas juga sama. Ketika seorang artis membelikan mobil supermewah untuk ibunya, tidak lama kemudian artis lain membelikan mobil superduper mewah untuk pacarnya. Maka menjelang Tahun Baru 2014, marilah kita ubah mindset bangsa kita prestasi nomor satu, bukan gengsi! Gengsi akan datang dengan sendirinya kalau seseorang sudah menunjukkan prestasinya. Demikian juga halnya dengan bangsa kalau bangsa kita sudah berprestasi, otomatis gengsinya akannaik. Kita contohlah bangsa Jepang yang ngomong bahasa Inggris pun nggak becus, tetapi sekarang jadi salah satu bangsa yang paling bergengsi! Selamat Tahun Baru 2014. SARLITO WIRAWAN SARWONO Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesianfl apaperbedaan gengsi dan malu itu. Ruhku pun menjelasakan apa itu gengsi sesungguhnya 'gengsi' datang dari syaitan menipu dirimu dengan alasan enggan agar engkau dan dia tak berteman dengan alasan tak selevel dalam kehidupan. Sedangkan, malu adalah cinta tidaklah ia timbul kecuali engkau Beriman malu, jika kamu ingkar terhadap Tuhan

- Kita sering mendengar istilah "percaya diri" yang disamakan artinya dengan "tidak tahu malu". Kedua hal tersebut memang sangat sulit dicari perbedaannya. Jika digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seolah sikap yang ditunjukkan atas dasar keduanya, hampir sama bahkan sama persis. Bahkan ada juga yang berpendapat, untuk membangun rasa percaya diri harus menghilangkan rasa malu. Untuk bisa percaya diri harus tidak tahu malu. Dengan kata lain, istilah "percaya diri" itu bisa disamakan artinya dengan "tidak tahu malu" tapi bisa juga dibedakan artinya. Semua itu tergantung dari keadaan ketika menggunakannya. Tapi memiliki pendapat lain tentang hal ini. Madjongke berpendapat rasa percaya diri itu hanya untuk hal yang positif dan sewajarnya. Percaya diri adalah kondisi mental diri yang mampu memberikan kepercayaan terhadap diri sendiri untuk melakukan sesuatu atau menerima sesuatu. Dan juga dalam mengakui suatu hal POSITIF yang sepertinya ditujukan untuk dirinya dimana hal itu memang diyakini wajar jika ditujukan pada Dirinya. Orang percaya diri selalu berpikir optimis serta positif. Untuk masalah pengetahuan, Orang percaya diri mau mengakui jika tidak tahu tapi tetap berusaha mencari tahu. Jadi tidak ada rasa malu untuk mencari tahu jika memang tidak tahu. Selain itu, Orang percaya diri memiliki keyakinan bahwa kemampuannya bisa melebihi Orang lain. Merasa bisa untuk meningkatkan kemampuan dan tentu saja mau untuk terus mencari tahu atau belajar. Sementara Orang tidak tahu malu, tentunya berhubungan dengan hal negatif. Misalnya saja secara terbuka melakukan perbuatan negatif secara terang-terangan. Tidak tahu malu adalah kondisi mental yang membuat Seseorang tidak merasa perlu untuk menyembunyikan hal buruk dalam dirinya. Ini berhubungan dengan hal negatif. Dan biasanya Orang tidak tahu malu tidak terlalu peduli dengan dampak dari apa yang dilakukan. Buruknya, Orang tidak tahu malu sering melakukan pembiaran atas keburukan yang ada meskipun itu memberi dampak buruk juga bagi Orang lain, setidaknya menimbulkan rasa tidak nyaman bagi Orang lain. Rasa tidak tahu malu, terkesan menunjukkan rasa percaya diri terlalu tinggi terhadap hal buruk. Menunjukkan kesan apa adanya dan tidak ada upaya untuk melakukan perubahan positif. Untuk memudahkan dalam membedakan percaya diri dengan tidak tahu malu, memiliki contoh. Pertama tentang percaya diri, Seseorang yang diberi tugas merasa yakin dan berusaha menyelesaikan tugas itu sebaik dan secepat mungkin. Contoh kedua, berani menanyakan alamat tanpa ragu pada Orang lain yang belum dikenal. Contoh ketiga berusaha tampil didepan umum dengan sebaik mungkin atau setidaknya sewajarnya saja. Contoh untuk Orang tidak tahu malu, Orang yang dengan bangga bercerita pada Orang lain bahwa Dirinya sudah melakukan tindakan buruk. Contoh kedua, tidak merasa ragu untuk melakukan hal yang bodoh dan seharusnya membuatnya malu didepan umum. Contoh ketiga, merugikan Orang lain secara terang-terangan dan tidak ada sikap menyesal atau merasa bersalah. Dari itu, arti percaya diri dengan tidak tahu malu untuk kehidupan sehari-hari, memiliki perbedaan jelas yang intinya, Percaya diri itu untuk hal yang positif sementara tidak tahu malu adalah untuk hal yang negatif. Perbedaan percaya diri dengan tidak tahu malu untuk kehidupan sehari-hari, seperti apa menurut Kamu?.

DKJ6.
  • 63hsuoxbh6.pages.dev/253
  • 63hsuoxbh6.pages.dev/403
  • 63hsuoxbh6.pages.dev/103
  • 63hsuoxbh6.pages.dev/284
  • 63hsuoxbh6.pages.dev/72
  • 63hsuoxbh6.pages.dev/53
  • 63hsuoxbh6.pages.dev/454
  • 63hsuoxbh6.pages.dev/122
  • perbedaan gengsi dan malu