Islamsangat mementingkan pendidikan dan ilmu pengetahuan, bahkan ia mendorong pemeluknya supaya mencari ilmu pengatahuan kapan dan di mana pun. Ia juga menempatkan pakar ilmu pengetahuan pada peringkat yang tinggi (al-Baqarah/2:31-32; Fâthir/35:28; al-Zumar/39:9; al-Mujâdalah/58:11 dan al-'Alaq/96: 1-5).
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui konsep dan aplikasi metode ceramah dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Kajian terhadap persoalan ini dilakukan dengan pendekatan karakter yang bersumber pada ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan al-Hadits. Metode ceramah dalam pembelajaran PAI adalah cara guru menyampaikan materi pembelajaran pendidikan agama Islam dengan penuturan lisan secara langsung kepada peserta didik di depan kelas disertai penggunaan media untuk mencapai kompetensi dan indikator pembelajaran yang telah ditetapkan agar peserta didik dapat memiliki pemahaman dan menerapkannya dalam kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Dasar metode ceramah digali dari QS. Al-Furqan, 25 63, yang menegaskan adanya penggunaan metode ceramah secara intensif dan menyenangkan. Setiap metode harus memiliki langkah-langkah ril yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran. Metode ceramah memiliki enam langkah yang kesemuanya saling terintegrasi yang teraplikasi dalam proses pembelajaran. ... Contohpidato bahasa jawa tentang narkoba, contoh pidato bahasa jawa tentang pendidikan, contoh bahasa jawa tentang kebersihan, contoh pidato bahasa jawa tentang perpisahan, contoh pidato bahasa jawa tentang kesehatan, dll. Dari mulai contoh yang pertama hingga akhir silahkan bisa dijadikan untuk referensi bagi yang membutuhkan. Ilustrasi seorang pria Muslim yang melakukan ceramah. Foto PexelsCeramah tentang akhlak umumnya bertujuan untuk memberikan nasihat dan petunjuk mengenai hubungan manusia dengan Tuhan maupun sesama makhluk ciptaan-Nya. Akhlak dapat mencakup segala tingkah laku, perangai, dan karakter berasal dari bahasa Arab "khuluqun" yang dapat diartikan sebagai budi pekerti, tabiat, kebiasaan, dan tingkah laku. Secara istilah, akhlak adalah sifat yang melekat dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan akhlak adalah segala perbuatan manusia yang dapat dinilai baik maupun buruk. Dalam Islam, memiliki akhlak yang baik sangatlah penting. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut"Tidak ada sesuatu apa pun yang lebih besar di dalam timbangan Mizan dibandingkan akhlak mulia." HR. AhmadSaah satu cara untuk memahami tentang akhlak yang baik adalah melalui ceramah. Ada beberapa ceramah tentang akhlak yang bisa dijadikan referensi dan pembelajaran. Ceramah tentang AkhlakIlustrasi umat Muslim yang sedang mendengarkan ceramah. Foto PexelsDirangkum dari buku Ayo Mahir Berceramah untuk SMA/MA oleh Indah Kumara Putri, dkk., serta Kebaikan Akhlak dan Budi Bekerti oleh Retno Widiyastuti, berikut adalah beberapa ceramah tentang akhlak yang bisa dipahami umat Ceramah tentang Akhlak 1Assalamualaikum warahmatullahi kesempatan kali ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak sekali nikmat sehat, nikmat iman, serta hidayah-Nya kepada kita selaku hamba-Nya, sehingga dapat berkumpul di tempat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, di mana atas berkat perjuangan beliau dan para sahabatnya sehingga kita dapat merasakan indahnya Islam seperti sekarang yang dirahmati Allah, saya akan menyampaikan ceramah tentang akhlak. Akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan kita terjun ke dunia masyarakat, kita haruslah mempunyai bekal akhlak atau perilaku yang baik terhadap diri kita terhadap diri sendiri adalah pemenuhan kewajiban seseorang terhadap dirinya sendiri, baik yang menyangkut kebutuhan jasmani maupun atau perilaku terpuji yang harus dimiliki manusia terdiri dari beberapa sifat, salah satunya jujur. Perilaku jujur merupakan dasar dari sendi kehidupan. Jujur adalah sikap dasar untuk membangun kepercayaan dari orang lain. Seseorang yang tidak memiliki kejujuran tidak akan memperoleh kepercayaan dari siapa itu, kita harus memiliki rasa percaya diri. Rasa percaya diri sangat kita perlukan agar kita tidak ragu dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawab dalam kehidupan kehidupan bersosial, kita juga perlu memiliki sikap ramah dan sopan untuk menjaga hubungan antarsesama tanpa mempunyai perasaan bahwa diri kita lebih baik dibandingkan dengan yang dalam menjalani kehidupan, sikap ikhlas sangat diperlukan agar hati menjadi tenang. Ikhlas berarti memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Sikap ikhlas ini akan membuat seseorang memiliki jiwa sosial yang yang baik akan membedakan kita sebagai manusia dengan makhluk yang lain, serta mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia. Sedangkan akhlak yang buruk akan membinasakan diri Anda memahami pentingnya memiliki akhlak yang baik, maka teruslah berusaha untuk berbuat baik kepada diri sendiri dan orang apa yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf, semoga apa yang telah saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas warahmatullahi seorang pria yang melakukan ceramah di hadapan jemaah Muslim. Foto Unsplash2. Ceramah tentang Akhlak 2Assalamualaikum warahmatullahi kita bersyukur atas rahmat serta kasih sayang yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita selaku umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmiah seperti sekarang kesempatan kali ini bahasan kita adalah mengenai pentingnya akhlak terhadap keluarga. Keluarga merupakan bagian terkecil dari suatu masyarakat. Akhlak dalam sebuah keluarga akan ditentukan oleh akhlak dari para anggota keluarga atau orang-orang yang ada di keluarga itu. Misalnya, akhlak suami terhadap istri dan sebaliknya, akhlak ibu terhadap anak dan sebaliknya, serta akhlak anak terhadap kakek, nenek, dan orang yang lebih masing-masing anggota keluarga mempunyai akhlak yang baik, maka kebahagiaan dalam sebuah keluarga akan merupakan tempat pendidikan akhlak dan budi pekerti yang terbaik dibandingkan tempat pendidikan yang lain. Hal ini karena melalui keluarga, orang tua dapat memberikan pendidikan akhlak kepada anak sedini lingkungan keluarga inilah pembentukan akhlak lebih mudah diterima oleh anak. Keluarga bisa dibilang sebagai "jalan tol" untuk membentuk akhlak dan budi pekerti anak. Melalui pendidikan akhlak dan budi pekerti yang berbasis keluarga, anak akan makin sadar terhadap kehadiran dirinya di dunia. Dalam keluarga dan lingkungan sekitar yang harmonis, anak akan cenderung berakhlak dan berbudi pekerti baik. Sebaliknya, pada anak yang tumbuh dalam keluarga yang kurang harmonis, pembentukan akhlaknya akan kurang demikian, kita sebagai orang tua penting untuk mengajarkan akhlak yang baik kepada anak. Seperti yang kita ketahui, sekarang banyak sekali anak yang memiliki sikap kurang sopan dan baik terhadap orang lain. Untuk itu, didikan dari orang tua dan keluarga sangat rasa demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Terima warahmatullahi Ceramah tentang Akhlak 3Assalamualaikum warahmatullahi kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak sekali kenikmatan kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah mulia serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, di mana atas berkat perjuangan beliau dan para sahabatnya sehingga kita dapat merasakan indahnya Islam seperti sekarang yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan ceramah singkat mengenai salah satu bentuk akhlak yang baik terhadap Allah, yaitu ikhlas. Dalam arti yang sering kita ketahui bahwa ikhlas merupakan segala sesuatu yang dilakukan tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Arti ikhlas ini sudah benar, tapi sebenarnya kurang tepat. Dalam agama Islam, ikhlas berarti melakukan sesuatu karena Allah. Misalnya, dalam hal ibadah, ikhlas berarti melakukan ibadah karena Allah, bukan karena yang lain, seperti ingin dipuji dan ingin terlihat saleh, tetapi memang benar-benar karena Allah. Sebagaimana dengan firman Allah dalam surah Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya, "Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk mengikhlaskan agama untuk-Nya."Ikhlas akan menjadi sangat penting untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Sebab, pada setiap amalan yang kita lakukan tanpa didasari dengan keikhlasan, maka amalan tersebut dipandang tidak sah di hadapan juga menjadi alat ukur pada setiap amalan yang kita lakukan. Semakin kita ikhlas, maka pahala yang akan kita dapatkan juga akan semakin besar. Semakin ikhlas seseorang dalam beramal, maka akan semakin besar pula balasan yang akan Anda memahami pentingnya ikhlas dalam kehidupan sehari-hari, maka latihlah hati untuk selalu ikhlas pada setiap hal. Saya rasa cukupkan sekian, semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat. Kurang lebihnya mohon maaf. Terima warahmatullahi itu akhlak?Apa tujuan ceramah tentang akhlak?Kata akhlak berasal dari mana?Ceramah Singkat Tentang Ilmu Islam Agama Ilmu ini adalah untaian mutiara nasihat oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Hafidzahullahu Ta’ala. Lihat kultum lainnya melalui link ini. Lihat videonya Ceramah Singkat Agama Islam Agama Ilmu Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas. Lihat juga video Ceramah Agama Islam Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga. Ceramah Singkat Tentang Ilmu Islam Agama Ilmu Ikhwani fiddin a’azza kumullah, Kepada kaum muslimin dan muslimat, kepada pemirsa TV Rodja dan pendengar Radio Rodja yang mudah-mudahan dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang Allah karuniakan kepada kita dan kita bersyukur diberikan nikmat Islam. Yang saya akan bahas dalam ceramah singkat ini, yaitu kita harus mengetahui bahwa agama Islam ini adalah agama ilmu. Sebab kita tidak akan tahu tentang agama ini kecuali dengan ilmu. Yang pertama, dengan wahyu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang Allah turunkan Al-Qur’an selama 23 tahun. Kemudian Nabi menyampaikan kepada para sahabat Radhiyallahu Anhum Ajma’in, kemudian sahabat menyampaikan kepada Tabi’in, sampai kepada kita. Kita harus belajar tentang agama ini. Karena pada hakikatnya manusia mempunyai sifat bodoh, tidak tahu agama. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan di dalam surah Al-Ahzab, surah 33 ayat 72, Allah berfirman إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا ﴿٧٢﴾ “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh,” QS. Al-Ahzab[33] 72 Allah menyebutkan di dalam surat Al-Ahzab ayat 72 ini bahwa manusia sangat dzalim dan sangat bodoh. Kalau manusia sangat dzalim, manusia sangat bodoh, maka dia harus belajar tentang agama ini. Supaya hilang kebodohan. Begitu juga dia harus mentauhidkan Allah, supaya hilang kedzaliman. Karena kalau kita bicara soal keadilan, keadilan yang paling adil adalah tauhid. Sedangkan kedzaliman yang paling dzalim adalah syirik. Maka manusia disuruh belajar. Yang pertama kali belajar tentang agama ini. Karena manusia dilahirkan dalam keadaan tidak tahu apa-apa, jahil. Allah menyebutkan جَهُولًا Bodoh, nggak ngerti apa-apa manusia ini. Tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan dia berilmu. Dia harus belajar. Jadi kita harus memperbaiki cara beragama kita dengan dalil. Ilmu ini maksudnya kita belajar ilmu syar’i, Al-Qur’an dan Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih. Karena banyak kita lihat umat Islam yang tidak belajar, tidak ngaji, tidak menuntut ilmu. Mereka sibuk dengan dunianya, sibuk dengan kerja, dengan dagangan, dengan usaha, dengan kuliah dan yang lain. Tapi agama mereka tidak mempelajari. Soal dunia, mereka tahu -kata Allah- tapi mereka lalai tentang akhirat. Allah menyebutkan dalam surah Ar-Rum ayat 7 يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ ﴿٧﴾ “Mereka tahu tentang apa yang tampak dari kehidupan dunia, tetapi mereka lalai dari akhirat.” QS. Ar-Rum[30] 7 Dunia mereka tahu. Tentang berbagai disiplin ilmu dunia mereka tahu. Tentang masalah keuangan, tentang masalah teknologi dengan segala macamnya mereka tahu. Tapi tentang agama tidak tahu. Manusia Wajib Belajar Agama Semua manusia wajib belajar agama ini. Apakah dia orang awam, apakah dia rakyat, apakah dia pejabat, apakah dia seorang dokter, seorang doktor, seorang profesor, dia orang tua, sebagai anak, laki, perempuan, dia orang miskin, orang kaya atau siapa saja, wajib menuntut ilmu! Nabi bersabda Shallallahu Alaihi wa Sallam طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” HR. Ibnu Majah Wajib! Kalau wajib untuk semuanya. Dan riwayat ini shahih. Setiap muslim dan muslimah wajib menuntut ilmu syar’i, wajib belajar agama. Kalau kita lihat tentang Islam kita, rata-rata kaum muslimin yang ada ini Islamnya KTP. Padahal nikmat Islam ini adalah nikmat yang luar biasa, lebih baik dari dunia dan seisinya. Sekarang kita harus menjaga iman kita, jaga keislaman kita. Dengan apa kita menjaga? Dengan apa kita mensyukuri nikmat Islam ini? Yaitu dengan kita belajar agama. Kalau kita tidak belajar agama, bagaimana kita tahu tentang agama Islam? Kita tidak akan tahu. Dan kita ingat bahwa Allah setiap hari memberikan waktu kepada kita 24 jam. 24 jam Allah berikan waktu kepada kita, menit. Tinggal kita berusaha bagaimana dalam sehari itu mempelajari agama 1 jam 60 menit, atau 2 jam 120 menit, dari menit yang Allah berikan kepada kita. Masa kita ngga ada waktu? Tidak mungkin kita tidak memiliki waktu! Tinggal kita bagaimana mengatur waktu kita untuk belajar agama ini, sehingga kita paham tentang agama. Harus kita belajar! Agama ini Dalil Kalau disebutkan ilmu, tentu dengan dalil. Agama ini dalil. Kita tidak boleh ikut-ikutan dalam beragama. Kalau kita lihat kaum muslimin, mereka seperti yang Allah sebutkan. Mereka sangatlah dzalim. Untuk dunia, mereka kejar. Mereka belajar, mereka teliti, mereka lihat kitab-kitabnya, mereka pelajari, mereka ingin buktinya sesuatu itu benar atau tidak. Itu ketika mereka belajar ilmu pengetahuan. Tapi kalau soal agama, kita lihat kaum muslimin, mereka ikut-ikutan, tidak pernah bertanya dalilnya apa? Ketika ada kyai atau ustadz atau guru mengajarkan sesuatu kepada dia, dia ikut-ikutan. Kita Harus Jujur Coba kita jujur, kita lihat kaum muslimin. Mereka ketika wudhu, shalat atau yang lain, mereka tidak menanyakan dalil. apa kata ustadnya atau apa yang mereka belajar dulu waktu masih kecil, itu saja, tidak ada perubahan sama sekali. Mereka tidak berusaha bagaimana memperbaiki agama mereka, cukup. Tapi kalau ilmu pengetahuan, mereka buka kitabnya, mereka rujuk dan segala macam. Artinya mereka rujuk dari kitab-kitab, benar atau tidak. Dan mereka tanyakan buktinya. Misalnya -saya ambil contoh- kalau orang shalat, yang ada ikut-ikutan. Ini masalah agama, padahal ini adalah hal pertama yang dihisab pada hari kiamat. Mereka tidak pernah bertanya dalilnya apa, bagaimana cara takbirnya, apa yang harus dibaca, bagaimana cara ruku’nya, tidak pernah ditanya tentang buktinya berupa dalil. Tapi kalau jual beli mobil atau motor -misalnya-, mereka tanya tidak surat-suratnya? Ketika jual beli tanah, mereka bertanya tentang suratnya, asli atau tidak? palsu atau tidak? Itu semua ditanya dengan detil oleh dia. Tidak mau mereka tertipu. Tapi soal agama, mereka tidak hanya, ikut-ikutan. Seharusnya bertanya, dalilnya mana? Kita beragama harus dengan dalil. Bukan kata ustadz, bukan kata guru, bukan kata kyai, tapi dalilnya mana? Ini ketidak-adilan manusia, kedzaliman manusia. Kalau masalah dunia, ditanya dulu sampai teliti. Beli mobil, beli motor, beli tanah, beli apa saja, ditanya buktinya, suratnya, asli atau tidak, lengkap atau tidak, seperti itu mereka. Tapi kalau masalah akhirat, ketika ada orang yang menyampaikan, dengar, lalu diamalkan tanpa tahu dalilnya. Perintah Beragama Dengan Dalil Tolong dengarkan dan catat! Allah berfirman di dalam surat Al-Isra’, surat 17 ayat 36. Allah berfirman وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَـٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا ﴿٣٦﴾ “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” QS. Al-Isra'[17] 36 Jadi, didalam kita beragama, tidak boleh kita ikut-ikutan. Tanya dalilnya, ada atau tidak keterangan yang mengatakan seperti ini? Apakah bentuknya aqidah? Apakah bentuknya keyakinan, ibadah, shalat atau yang lainnya? Bentuknya perayaan atau apa saja, mana keterangannya? Mana dalilnya mengadakan seperti ini? Ada nggak keterangannya? Ada nggak dalilnya? Kita benar menggunakan dalil. Dan Allah yang menyuruh demikian di dalam Al-Qur’an, “Jangan kamu ikut apa yang kamu tidak tahu.” Allah yang mengatakan demikian. Tidak boleh kamu ikut apa yang kamu tidak tahu. Jadi harus kita ikut dengan dalil. Kita lihat lagi ayat yang lain. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam surat Al-Baqarah ayat 111 وَقَالُوا لَن يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ ۗ تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿١١١﴾ “Dan mereka berkata “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah “Tunjukkanlah bukti hujjah/dalil kebenaranmu jika kamu adalah orang yang jujur”. QS. Al-Baqarah[2] 111 Allah menyuruh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika orang-orang Yahudi dan Nasrani mengklaim diri mereka bahwa mereka adalah yang pasti masuk surga. Kata Allah kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Katakan kepada mereka, mana buktinya? mana hujannya? mana dalilnya?” Tidak ada keterangan dari al-Qur’an maupun sunnah dan tidak ada keterangan juga dalam kitab mereka bahwa mereka masuk surga. Kecuali dengan iman, kecuali dengan amal shalih. Dan setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, mereka wajib untuk masuk kedalam agama Islam, wajib mengikuti Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hatta walaupun Nabi Musa Alaihish Shalatu was Salam. Kata Nabi لَوْ أَنَّ مُوسَى كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلَّا أَنْ يَتَّبِعَنِي “Kalau seandainya Musa masih hidup, dia wajib mengikuti aku.” HR. Ahmad Jadi, wajib mengikuti Rasulullah.. Sekarang Rasulullah diperintahkan oleh Allah untuk menanyakan kepada mereka hujjah/dalilnya. Sedangkan tidak ada dalil tentang mereka dijamin dengan surga. Allah menyuruh kita untuk beragama dengan dalil. Mana hujjah? Mana dalid dalam kita beragama? Tidak boleh kita ikut tanpa dalil. Karena kita pasti akan sesat. Dan ini yang banyak kaum muslimin yang mereka tidak paham. Maka harus diperbaiki agama mereka, mereka wajib menuntut ilmu syar’i. Ini adalah jalan menuju surga. Karena kita yakin, kita orang Islam, bahwa yang kita tuju dalam hidup kita ini adalah ibadah kepada Allah dan kita ingin masuk surga. Sedangkan cara untuk masuk surga banyak caranya. Hal mendasar yang harus kita ketahui pertama kali -di samping iman, amal shalih- adalah menuntut ilmu. Karena tidak mungkin juga kita melakukan amal shalih tanpa ilmu. Maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “Barangsiapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, Allah akan mudahkan jalannya ke surga.” HR. Muslim Jadi kalau kita menuntut ilmu, Allah mudahkan jalan ke surga. Makanya kita wajib menuntut ilmu, belajar agama. Jangan sampai kita selamanya bodoh tentang agama, nggak tahu tentang agama. Bahkan dibodohi oleh orang, dibohongi oleh orang, dibawa ke sini mau, di bawa ke sini mau. Akhirnya kita tidak mempunyai pegangan dalam hidup ini. Kita orang Islam, kita harus belajar agama Islam dengan sungguh-sungguh, belajar dengan benar, belajar dengan dalil, sampai kita paham agama ini. Dan itu mudah, tidak sulit. Tidak ada dalam agama Islam yang menyulitkan manusia. Semuanya mudah. Sebab Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ “Agama Islam mudah.” HR. Bukhari Tinggal kita meluangkan waktu untuk belajar agama ini agar kita memahami agama, bisa mengamalkan amal shalih dengan ikhlas dan ittiba’, agar tidak dimasukkan ke dalam surga. Itu yang kita tuju sebagai seorang mukmin dan mukminah. Mudah-mudahan yang saya sampaikan bermanfaat untuk saya untuk antum sekalian. وصلى الله على نبينا محمد صلى الله عليه وسلم سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنْتَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ Download mp3 Ceramah Singkat Tentang Ilmu Islam Agama Ilmu Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda. Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui Telegram Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui Facebook Pencarian ceramah singkat tentang ilmu, pidato menuntut ilmu, ceramah tentang menuntut ilmu, kultum singkat tentang menuntut ilmu, pidato tentang pentingnya menuntut ilmu, teks ceramah menuntut ilmu
bj0Ob.